Dapatkan desain menarik untuk bisnis anda sesuai dengan imajinasimu!

Tips Memilih Software Desain Grafis yang Tepat untuk Pemula

Cari software desain grafis terbaik untuk pemula? Temukan tips memilih software desain yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan skill level Anda di artikel ini!

Efraim Chio

3/21/20253 min read

a computer monitor sitting on top of a wooden desk
a computer monitor sitting on top of a wooden desk

Pendahuluan

Desain grafis menjadi salah satu keahlian yang banyak diminati di era digital saat ini. Baik untuk kebutuhan personal seperti membuat konten media sosial, maupun untuk kebutuhan profesional seperti mendesain logo, brosur, hingga website. Namun, bagi pemula, memilih software desain grafis yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri. Banyaknya pilihan di luar sana dapat membingungkan, terlebih setiap software memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Artikel ini akan membahas berbagai tips dalam memilih software desain grafis yang cocok untuk pemula. Dengan panduan ini, kamu bisa mulai belajar desain grafis dengan lebih percaya diri dan efektif.

1. Tentukan Tujuan Penggunaan

Langkah pertama dalam memilih software desain grafis adalah mengetahui apa tujuan kamu belajar desain. Apakah untuk:

  • Mendesain konten media sosial?

  • Membuat ilustrasi digital?

  • Mendesain logo dan brand identity?

  • Membuat layout majalah atau buku?

  • Mendesain user interface (UI) atau prototipe aplikasi?

Dengan mengetahui tujuan utamamu, kamu bisa memilih software yang memang dirancang khusus untuk kebutuhan tersebut. Misalnya, jika kamu ingin fokus di ilustrasi digital, maka software seperti Adobe Illustrator atau Krita bisa jadi pilihan terbaik.

2. Pertimbangkan Tingkat Kemudahan Penggunaan (User Friendly)

Sebagai pemula, sebaiknya pilih software yang memiliki antarmuka (interface) sederhana dan mudah dipelajari. Beberapa software bahkan menyediakan tutorial bawaan, panduan langkah demi langkah, dan komunitas belajar yang aktif.

Contoh software yang user-friendly untuk pemula:

  • Canva: sangat cocok untuk membuat konten media sosial, poster, presentasi, dan lainnya.

  • Gravit Designer: antarmuka simpel dan tersedia versi online.

  • Pixlr: editor berbasis web yang mudah digunakan untuk editing foto sederhana.

3. Perhatikan Fitur yang Ditawarkan

Setiap software memiliki fitur unggulan yang berbeda-beda. Kamu perlu menyesuaikan fitur tersebut dengan kebutuhan kamu. Misalnya:

  • Apakah software mendukung penggunaan layer?

  • Apakah tersedia template yang bisa digunakan?

  • Apakah bisa digunakan untuk vector atau raster?

  • Apakah mendukung format file yang umum?

Sebagai pemula, kamu mungkin belum membutuhkan fitur yang kompleks. Pilih software dengan fitur dasar yang kuat namun tetap mudah digunakan.

4. Pilih Software Sesuai dengan Spesifikasi Komputer

Beberapa software desain grafis membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Jika kamu menggunakan laptop atau PC dengan spesifikasi standar, sebaiknya pilih software ringan yang tidak membebani kinerja perangkat.

Contoh software ringan:

  • Inkscape: software vektor gratis dan ringan.

  • Photopea: editor grafis berbasis browser yang tidak memerlukan instalasi.

  • Canva: cukup dengan koneksi internet, bisa digunakan langsung tanpa spesifikasi tinggi.

5. Pertimbangkan Budget atau Ketersediaan Versi Gratis

Tidak semua software desain grafis gratis. Beberapa memang membutuhkan biaya langganan yang cukup mahal, seperti Adobe Creative Cloud. Namun, ada juga software gratis yang powerful untuk pemula.

Berikut ini beberapa software desain grafis gratis yang direkomendasikan:

  • GIMP (alternatif Photoshop)

  • Inkscape (alternatif Illustrator)

  • Krita (untuk ilustrasi digital)

  • Canva (untuk desain grafis instan)

  • Vectr (desain vektor online dan gratis)

Jika kamu masih belajar, gunakan versi gratis terlebih dahulu untuk memahami dasar-dasarnya sebelum berinvestasi pada software berbayar.

6. Periksa Dukungan Komunitas dan Tutorial

Salah satu tantangan pemula adalah belajar secara mandiri. Maka dari itu, penting untuk memilih software yang memiliki komunitas besar dan banyak tutorial gratis di internet.

Platform seperti YouTube, forum desain, atau situs seperti Behance dan Dribbble bisa menjadi sumber belajar yang luar biasa. Software populer seperti Canva, Adobe Illustrator, atau Figma memiliki ribuan tutorial yang bisa kamu akses kapan saja.

7. Coba Beberapa Software Sebelum Menentukan

Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam hal penggunaan software. Ada baiknya kamu mencoba beberapa software sebelum memutuskan mana yang paling nyaman digunakan. Banyak software yang menyediakan versi trial atau versi gratis terbatas.

Luangkan waktu beberapa hari untuk menjajal fitur-fitur dasar, kemudahan navigasi, dan output yang dihasilkan. Dari situ kamu bisa menilai mana yang paling sesuai dengan gaya dan kebutuhanmu.

Rekomendasi Software Desain Grafis untuk Pemula (2025)

  1. Canva
    Kelebihan: sangat mudah digunakan, banyak template, cocok untuk sosial media.
    Kekurangan: fitur terbatas untuk desain kompleks.

  2. Adobe Express
    Kelebihan: antarmuka modern, integrasi dengan Adobe Cloud.
    Kekurangan: beberapa fitur penting hanya tersedia di versi berbayar.

  3. Gravit Designer
    Kelebihan: fleksibel, ringan, bisa diakses online.
    Kekurangan: versi gratis memiliki batasan fitur.

  4. Inkscape
    Kelebihan: open-source, bagus untuk desain vektor.
    Kekurangan: tampilan antarmuka agak kuno.

  5. Krita
    Kelebihan: sangat cocok untuk ilustrasi dan menggambar digital.
    Kekurangan: kurang optimal untuk desain berbasis teks atau layout.

  6. Photopea
    Kelebihan: mirip Photoshop, berbasis web.
    Kekurangan: butuh koneksi internet, ada iklan.

Kesimpulan

Memilih software desain grafis yang tepat merupakan langkah awal yang penting dalam perjalanan belajar desain. Sebagai pemula, kamu tidak harus langsung menggunakan software yang kompleks. Mulailah dari software yang ringan, mudah digunakan, dan sesuai dengan kebutuhan kamu.

Ingatlah bahwa skill dan kreativitas lebih penting daripada software itu sendiri. Dengan konsistensi, latihan, dan eksplorasi, kamu akan semakin mahir dalam mendesain, apapun software yang kamu gunakan. Selamat mencoba dan berkarya!