Dapatkan desain menarik untuk bisnis anda sesuai dengan imajinasimu!

Cara Mendesain Header Website yang Menarik dan Informatif untuk Pengalaman Pengguna Maksimal

Pelajari cara membuat header website yang menarik secara visual dan informatif. Panduan lengkap untuk desain yang responsif, mudah dinavigasi, dan memperkuat identitas brand Anda.

Efraim Chio

5/5/20253 min read

a black and white photo of a bird flying in the sky
person using black iPad
person using black iPad

Pendahuluan

Header adalah salah satu elemen paling vital dalam desain website. Ia adalah hal pertama yang dilihat pengunjung ketika membuka sebuah halaman web, dan karena itu memegang peranan besar dalam menciptakan kesan pertama yang kuat. Header yang menarik dan informatif bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal fungsionalitas dan strategi komunikasi yang tepat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mendesain header website yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memberikan informasi penting, meningkatkan navigasi, serta memperkuat identitas brand.

1. Fungsi Utama Header Website

Sebelum mendesain, penting untuk memahami fungsi dari header website:

  • Menyampaikan Identitas Brand: Menampilkan logo, nama bisnis, atau tagline.

  • Navigasi Utama: Menyediakan menu atau tombol untuk mengakses halaman penting.

  • Informasi Penting: Seperti nomor kontak, tombol login, pencarian, atau notifikasi.

  • Call to Action (CTA): Seperti "Daftar Sekarang", "Belanja", atau "Hubungi Kami".

Header yang baik harus memadukan semua elemen ini secara harmonis.

2. Menentukan Struktur Header yang Ideal

Struktur header harus dirancang untuk mendukung pengalaman pengguna (UX). Umumnya, struktur header mencakup:

  • Logo di kiri atas: Memudahkan pengenalan brand.

  • Menu navigasi utama: Bisa dalam bentuk horizontal atau menu burger untuk mobile.

  • CTA atau tombol penting: Letakkan di area yang mudah diakses.

  • Search bar: Berguna untuk situs dengan banyak konten.

  • Kontak atau ikon media sosial: Tambahan jika relevan dengan bisnis.

Tips:

  • Gunakan grid layout agar komposisi elemen tetap rapi dan seimbang.

  • Pastikan header tidak terlalu tinggi agar tidak mengganggu konten utama.

3. Desain Visual yang Konsisten dan Menarik

Visual header harus mencerminkan identitas brand. Desain yang konsisten membantu menciptakan kepercayaan dan pengenalan brand.

Pertimbangan Desain:

  • Warna: Gunakan palet warna brand untuk menjaga konsistensi.

  • Tipografi: Pilih font yang mudah dibaca dan serasi dengan keseluruhan tema.

  • Ikon dan ilustrasi: Gunakan ikon untuk memperjelas fungsi (seperti ikon keranjang, pencarian, dll).

Tips:

  • Hindari penggunaan terlalu banyak warna mencolok.

  • Gunakan animasi atau efek hover secukupnya untuk interaktivitas.

4. Mobile Responsiveness

Lebih dari 50% pengguna internet mengakses web melalui perangkat mobile. Header harus bisa menyesuaikan diri dengan layar kecil tanpa kehilangan fungsinya.

Solusi Mobile-Friendly:

  • Gunakan menu hamburger untuk menyimpan menu navigasi.

  • Sederhanakan isi header dengan menyembunyikan elemen sekunder.

  • Pastikan tombol cukup besar dan mudah diklik.

Tips:

  • Uji tampilan header di berbagai ukuran layar.

  • Gunakan prinsip mobile-first design saat membuat header.

5. Navigasi yang Jelas dan Mudah Digunakan

Navigasi adalah inti dari fungsionalitas header. Menu harus jelas, mudah dibaca, dan tidak membingungkan pengguna.

Rekomendasi:

  • Batasi jumlah item menu utama (idealnya 5-7).

  • Gunakan dropdown jika memiliki subkategori.

  • Highlight halaman yang sedang dibuka.

Tips:

  • Gunakan istilah yang mudah dipahami.

  • Atur urutan menu berdasarkan prioritas pengguna.

6. Menyisipkan Elemen CTA dengan Strategis

Tombol Call to Action di header bisa membantu meningkatkan konversi jika ditempatkan dan dirancang dengan baik.

Contoh CTA Efektif:

  • "Mulai Gratis"

  • "Coba Sekarang"

  • "Hubungi Tim Kami"

Tips:

  • Gunakan warna kontras untuk menonjolkan CTA.

  • Letakkan CTA di pojok kanan atas untuk visibilitas maksimal.

7. Mengoptimalkan untuk SEO dan Aksesibilitas

Meski header bersifat visual, tetap penting untuk mempertimbangkan aspek SEO dan aksesibilitas:

  • Gunakan teks ALT untuk ikon atau logo.

  • Struktur HTML harus rapi dan semantik.

  • Tambahkan ARIA label untuk membantu pengguna dengan disabilitas.

Tips:

  • Pastikan setiap elemen navigasi dapat dibaca oleh screen reader.

  • Gunakan heading tag (H1, H2) sesuai hirarki konten.

8. Menyediakan Informasi yang Relevan dan Ringkas

Jangan memadati header dengan terlalu banyak elemen. Hanya tampilkan informasi yang benar-benar penting.

Elemen yang Umumnya Penting:

  • Logo dan nama brand

  • Menu navigasi utama

  • Search bar (jika diperlukan)

  • CTA utama

Tips:

  • Buat versi berbeda untuk homepage dan halaman lain jika diperlukan.

  • Gunakan sticky header jika konten halaman panjang.

9. Menguji dan Mengevaluasi Performa Header

Setelah desain diterapkan, lakukan evaluasi apakah header berfungsi optimal:

  • Apakah pengguna mudah menemukan navigasi?

  • Apakah tombol CTA sering diklik?

  • Apakah bounce rate menurun?

Tips:

  • Gunakan tools seperti Hotjar, Google Analytics, atau A/B Testing.

  • Minta feedback langsung dari pengguna.

Kesimpulan

Header website bukan sekadar ruang atas halaman, tetapi jantung dari komunikasi awal dengan pengunjung. Desain header yang menarik dan informatif dapat meningkatkan pengalaman pengguna, memperkuat identitas brand, serta mendorong konversi.

Dengan memahami fungsi, struktur, desain visual, serta memastikan navigasi dan CTA berfungsi optimal, Anda dapat menciptakan header yang benar-benar efektif. Jangan lupa untuk selalu menguji dan menyesuaikan desain berdasarkan kebutuhan audiens dan tujuan website Anda.

Mulailah mendesain header dengan memperhatikan detail dan kejelasan pesan, karena di sanalah pengguna memutuskan: apakah mereka akan menjelajah lebih jauh atau meninggalkan situs Anda.