Tips Mendesain Button CTA yang Menarik dan Mengonversi Pengunjung
Pelajari cara mendesain tombol CTA yang efektif untuk meningkatkan konversi, mulai dari teks, warna, ukuran, hingga penempatan yang strategis.
Efraim Chio
5/12/20253 min read
Tips Mendesain Button CTA yang Menarik dan Mengonversi
Dalam dunia digital marketing, setiap elemen di dalam halaman web, aplikasi, atau kampanye iklan memiliki peran strategis—dan tidak ada yang lebih penting daripada Call-to-Action (CTA). Tombol CTA adalah elemen yang mendorong pengguna untuk melakukan tindakan, entah itu membeli produk, mendaftar, mengunduh, atau sekadar membaca lebih lanjut. Desain button CTA yang efektif dapat meningkatkan konversi secara signifikan, sementara desain yang buruk dapat membuat pengguna bingung atau bahkan meninggalkan halaman Anda.
Artikel ini akan membahas tips dan prinsip penting dalam mendesain tombol CTA yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga benar-benar mengonversi pengunjung menjadi pelanggan.
1. Gunakan Teks yang Jelas dan Tindakan Spesifik
Teks tombol harus langsung memberi tahu pengguna apa yang akan mereka dapatkan. Hindari kata-kata generik seperti "Klik di sini" atau "Submit." Sebaliknya, gunakan frasa spesifik dan berbasis tindakan seperti:
"Mulai Uji Coba Gratis"
"Unduh Ebook Sekarang"
"Dapatkan Diskon 20%"
"Daftar Webinar Gratis"
Semakin spesifik dan relevan CTA Anda, semakin besar kemungkinan pengguna akan mengkliknya.
2. Pilih Warna yang Kontras dan Mencolok
Warna adalah elemen visual yang sangat kuat dalam desain CTA. Warna tombol harus kontras dengan latar belakang halaman agar mudah terlihat. Namun, jangan hanya memilih warna mencolok—warna juga harus konsisten dengan palet warna brand Anda.
Contohnya:
Warna merah atau oranye sering digunakan karena secara psikologis memberi kesan urgensi dan aksi.
Warna hijau bisa menandakan keamanan dan keberhasilan.
Pastikan juga teks pada tombol mudah dibaca, baik dari segi ukuran maupun kontras warna.
3. Ukuran dan Penempatan yang Strategis
Tombol CTA harus cukup besar untuk menarik perhatian, tetapi tidak mengganggu elemen penting lainnya. Ukuran harus proporsional terhadap elemen di sekitarnya.
Penempatan juga krusial:
Letakkan tombol di bagian atas fold (bagian layar yang langsung terlihat saat halaman dibuka), dan juga di bagian bawah setelah informasi utama.
Gunakan tombol sekunder jika perlu, tetapi pastikan tombol utama tetap menjadi pusat perhatian.
4. Desain Mengundang Interaksi
Tombol yang bagus harus terasa interaktif. Berikan efek hover (ketika mouse diarahkan ke tombol) atau animasi kecil saat ditekan untuk memberi umpan balik visual bahwa tombol tersebut dapat diklik.
Gunakan bentuk tombol yang familiar seperti:
Persegi panjang dengan sudut membulat
Icon kecil di samping teks untuk menunjukkan tindakan (misalnya ikon panah)
Semua elemen ini membuat tombol terasa "hidup" dan responsif.
5. Manfaatkan White Space secara Efektif
White space atau ruang kosong di sekitar tombol CTA membuatnya lebih menonjol. Hindari tombol yang terlalu dekat dengan teks atau elemen lainnya.
Ruang yang cukup membantu mengarahkan mata pengguna ke tombol dan memberi ruang bernapas agar pengguna tidak merasa sesak.
6. Gunakan Bahasa yang Mendorong Emosi atau Urgensi
Tombol CTA yang efektif sering kali mengandung bahasa yang mendorong emosi atau rasa urgensi. Beberapa contoh kata atau frasa yang bisa digunakan:
"Sekarang Juga"
"Terbatas"
"Eksklusif"
"Hanya Hari Ini"
"Jangan Lewatkan"
Tentu, ini harus relevan dan tidak berlebihan agar tidak kehilangan kepercayaan pengguna.
7. A/B Testing untuk Optimasi CTA
CTA yang bagus tidak selalu datang dari dugaan. Lakukan A/B testing dengan variasi:
Warna tombol
Teks tombol
Penempatan tombol
Ukuran dan bentuk tombol
Dari data hasil uji coba tersebut, Anda bisa mengetahui kombinasi desain mana yang paling efektif untuk audiens target Anda.
8. Desain Responsif untuk Mobile dan Desktop
Pastikan tombol CTA terlihat dan mudah digunakan di semua perangkat, terutama ponsel. Perhatikan:
Ukuran tombol cukup besar untuk jari pengguna
Jarak antar elemen agar tidak salah tekan
Penempatan tetap strategis di versi mobile
Desain responsif menjamin bahwa semua pengguna—apa pun perangkatnya—bisa berinteraksi dengan CTA Anda dengan mudah.
9. Fokus pada Satu Tujuan per Halaman
Jangan membingungkan pengguna dengan terlalu banyak pilihan. Setiap halaman sebaiknya memiliki satu CTA utama. Misalnya:
Halaman produk: "Beli Sekarang"
Halaman blog: "Berlangganan Newsletter"
Halaman layanan: "Konsultasi Gratis"
Jika memang perlu CTA sekunder, pastikan perbedaan visual antara tombol utama dan sekunder jelas (misalnya warna lebih soft).
10. Kombinasikan dengan Desain Visual yang Mendukung
CTA tidak berdiri sendiri. Pastikan elemen di sekitar tombol seperti judul, gambar, atau testimoni mendukung narasi CTA Anda.
Contohnya:
Gunakan testimoni pelanggan di sekitar tombol untuk memperkuat kepercayaan.
Sertakan visual produk atau mockup di dekat tombol "Unduh" atau "Coba Sekarang".
Semua elemen ini memperkuat daya tarik CTA Anda.
Kesimpulan
Tombol CTA adalah salah satu elemen terpenting dalam desain digital. Dengan menerapkan strategi desain yang tepat—mulai dari pemilihan warna, teks, ukuran, hingga penempatan dan responsivitas—Anda bisa mengubah sekadar pengunjung menjadi pelanggan aktif.
Ingat, desain CTA yang menarik bukan hanya tentang visual, tapi tentang pemahaman perilaku pengguna dan bagaimana mereka mengambil keputusan. Dengan pendekatan berbasis data dan kreativitas, Anda dapat menciptakan tombol CTA yang benar-benar mengonversi dan mendorong pertumbuhan bisnis Anda.
CTA Anda adalah pintu menuju konversi. Buatlah pintu itu semenarik dan semudah mungkin untuk dibuka oleh pengguna.
Produk digital dengan desain elegan dan fungsional.
Kualitas
Pengalaman
skyboost25@gmail.com
© 2025. All rights reserved.