Cara Mendesain Infografis yang Estetik dan Mudah Dipahami oleh Audiens
Pelajari cara membuat infografis yang menarik, estetis, dan mudah dipahami. Panduan lengkap ini cocok untuk pemula maupun profesional desain grafis!
Efraim Chio
4/27/20254 min read
Pendahuluan
Di era digital yang dipenuhi informasi, visualisasi data menjadi kunci penting dalam menyampaikan pesan secara efektif. Salah satu bentuk visualisasi data yang paling populer dan efektif adalah infografis. Infografis mampu merangkum data atau informasi yang kompleks ke dalam bentuk visual yang mudah dipahami, menarik, dan dapat dibagikan dengan cepat di berbagai platform.
Namun, membuat infografis yang tidak hanya informatif tetapi juga estetik membutuhkan perpaduan keterampilan desain dan pemahaman komunikasi visual. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah, prinsip desain, serta tips penting dalam mendesain infografis yang mudah dipahami dan enak dilihat.
1. Tentukan Tujuan dan Audiens Infografis
Langkah awal dalam mendesain infografis adalah memahami tujuan dan siapa audiensnya. Apakah infografis ini untuk edukasi, pemasaran, presentasi internal, atau konten media sosial?
Pertanyaan penting:
Apa pesan utama yang ingin disampaikan?
Siapa yang akan melihat infografis ini?
Platform mana yang akan digunakan untuk menampilkannya?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu dalam menentukan gaya visual, panjang konten, serta tone komunikasi yang digunakan.
2. Kumpulkan dan Susun Data Secara Logis
Infografis yang baik berawal dari konten yang kuat. Kumpulkan data yang akurat, relevan, dan terpercaya. Setelah itu, susun informasi tersebut dalam struktur yang logis, seperti:
Pendahuluan singkat
Data pendukung utama
Fakta menarik atau insight
Kesimpulan atau ajakan tindakan
Pastikan setiap informasi memiliki alur yang runtut agar pembaca tidak kebingungan saat membacanya.
3. Pilih Format Infografis yang Tepat
Terdapat beberapa jenis format infografis yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:
Timeline: Cocok untuk menunjukkan urutan waktu atau perkembangan sejarah.
Statistik: Menampilkan data kuantitatif dengan grafik dan angka.
Proses: Menjelaskan langkah demi langkah dalam sebuah proses.
Perbandingan: Menunjukkan perbedaan antara dua hal.
Hierarki: Menjelaskan prioritas atau struktur.
Informasional: Memberikan edukasi atau informasi umum.
Pemilihan format ini akan sangat berpengaruh pada hasil akhir desain infografis.
4. Gunakan Layout yang Bersih dan Terstruktur
Layout adalah fondasi dari infografis yang enak dipandang. Gunakan grid untuk menyusun elemen agar tetap konsisten dan seimbang. Beberapa tips dalam mengatur layout:
Gunakan spasi putih yang cukup agar infografis tidak terasa penuh
Letakkan informasi penting di bagian atas atau tengah
Ikuti prinsip "Z-pattern" atau "F-pattern" dalam membaca
Dengan layout yang rapi, informasi akan lebih mudah diikuti oleh pembaca.
5. Pilih Warna dengan Bijak
Warna bisa memperkuat pesan atau malah membingungkan jika tidak digunakan dengan tepat. Pilih palet warna yang konsisten dan sesuai dengan karakter brand atau tema informasi.
Tips memilih warna:
Gunakan warna kontras untuk membedakan elemen penting
Maksimal gunakan 3-4 warna utama
Gunakan palet warna monokromatik atau analog untuk kesan tenang
Hindari warna neon berlebihan yang menyilaukan
Gunakan juga tools seperti Adobe Color atau Coolors untuk membantu memilih skema warna.
6. Gunakan Tipografi yang Mudah Dibaca
Tipografi yang baik akan membuat infografis lebih mudah dipahami. Pilih font yang jelas dan bersih. Untuk desain infografis, biasanya hanya dibutuhkan dua jenis font:
Judul: Gunakan font tebal dan mencolok
Isi: Gunakan font sans-serif yang sederhana dan mudah dibaca
Pastikan ukuran font cukup besar untuk dibaca di berbagai perangkat, termasuk smartphone.
7. Gunakan Ikon dan Ilustrasi yang Relevan
Ikon dan ilustrasi membantu menyederhanakan informasi yang kompleks. Namun, pastikan ikon yang digunakan konsisten dalam gaya (flat, outline, solid) dan tidak membuat desain terlihat penuh.
Manfaat ikon dalam infografis:
Menarik perhatian
Mempermudah pemahaman
Menghemat ruang teks
Gunakan ikon yang familiar dan mudah dikenali oleh audiens umum.
8. Visualisasikan Data dengan Grafik
Data angka akan lebih mudah dicerna jika divisualisasikan dengan grafik. Beberapa jenis grafik yang sering digunakan dalam infografis:
Diagram batang: Membandingkan nilai antar kategori
Diagram lingkaran: Menunjukkan persentase atau proporsi
Line chart: Untuk data waktu
Pictogram: Menggunakan ikon untuk mewakili data numerik
Pastikan grafik tidak menipu atau membingungkan. Tambahkan label, skala, dan keterangan yang jelas.
9. Hindari Overload Informasi
Salah satu kesalahan umum dalam membuat infografis adalah memasukkan terlalu banyak data. Infografis bukanlah tempat untuk menulis esai panjang.
Batasi jumlah informasi menjadi poin-poin penting saja. Jika perlu, buat versi infografis berseri agar lebih ringan dan fokus.
10. Gunakan Tools Desain Infografis yang Tepat
Ada banyak tools desain yang bisa digunakan, baik yang gratis maupun berbayar, seperti:
Canva
Adobe Illustrator
Piktochart
Venngage
Visme
Pilih tools sesuai kebutuhan dan tingkat kemampuan desain yang dimiliki. Bagi pemula, Canva atau Piktochart sangat direkomendasikan karena mudah digunakan dan banyak template tersedia.
11. Uji Baca dan Minta Feedback
Sebelum infografis dipublikasikan, minta beberapa orang untuk membacanya dan berikan masukan. Cek apakah:
Informasi mudah dimengerti?
Elemen visual membantu atau malah mengganggu?
Teks cukup terbaca di semua perangkat?
Umpan balik akan sangat membantu untuk menyempurnakan desain sebelum disebarluaskan.
12. Optimalkan untuk Berbagai Platform
Infografis bisa disebar di berbagai platform seperti Instagram, Pinterest, blog, atau LinkedIn. Sesuaikan ukuran dan proporsi desain dengan medium distribusi.
Contoh:
Instagram: format vertikal 1080x1350 px
Pinterest: 1000x2100 px untuk infografis panjang
Blog: format landscape atau embed dengan ukuran responsive
Pastikan juga resolusi tinggi dan teks masih bisa terbaca.
13. Tambahkan Branding di Infografis
Selalu tambahkan elemen branding seperti:
Logo brand
Warna khas
Font khas brand
Tagline atau website
Ini akan membantu infografis kamu dikenali dan menjadi bagian dari strategi konten yang konsisten.
14. Contoh Infografis yang Sukses
Banyak brand dan media yang berhasil menarik perhatian dengan infografis yang estetik dan edukatif, seperti:
National Geographic: Menampilkan data lingkungan dan sejarah dengan grafik dan ilustrasi memukau.
HubSpot: Infografis pemasaran yang clean dan mudah dicerna.
BBC Visual Journalism: Kombinasi data, narasi, dan visual yang kuat.
Pelajari gaya desain dari infografis yang sukses sebagai referensi dalam mengembangkan ide sendiri.
Kesimpulan
Mendesain infografis bukan hanya tentang tampilan menarik, tapi juga tentang bagaimana menyampaikan informasi secara jelas dan ringkas. Dengan mengikuti prinsip desain yang baik, seperti penggunaan warna dan tipografi yang tepat, layout yang terstruktur, serta visualisasi data yang kuat, kamu bisa menciptakan infografis yang efektif dan berdaya tarik tinggi.
Dalam dunia digital yang penuh persaingan konten, infografis bisa menjadi alat komunikasi visual yang ampuh untuk menyampaikan pesan dengan cara yang cepat, menyenangkan, dan mudah dipahami oleh siapa pun. Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dan terus mengasah kreativitas dalam mendesain infografis!
Produk digital dengan desain elegan dan fungsional.
Kualitas
Pengalaman
skyboost25@gmail.com
© 2025. All rights reserved.